Rabu, 5 Ogos 2009

KISAH SEORANG CENDEKIAWAN

Seorang Cendekiawan atheis menumpang perahu ketika hendak menyeberang ke pulau. Di dekatnya duduk seorang yang senang ibadah. Ia bertanya pada tukang perahu seraya melirik ke ahli ibadah tersebut.
“Sobat, pernahkan Anda mempelajari Matematik?”
“Tidak” ujar tukang perahu tersebut.
“Bagaimana dengan anda pak ustaz?” Tanyanya juga. Pak ustaz tersenyum.
“Sedikit.” jawabnya
“Sayang sekali, bererti Anda berdua telah kehilangan seperempat dari kehidupan Anda.”ucapnya menghakimi.“Atau, barangkali Anda berdua pernah mempelajari ilmu falsafah?” tanyanya lagi.
“Sedikit.” Ucap ustaz tersenyum. Profesor itu menaikan kedua alisnya meminta jawapan tukang perahu.
“Itu juga tidak.” Jawab tukang perahu itu polos.
“Dua kali sayang, bererti Anda berdua telah kehilangan lagi seperempat dari kehidupan Anda.” Ucapnya membanggakan diri. “Bagaimana dengan sejarah?” lanjutnya
“Sedikit.” Ujar ustaz lagi. Cendekiawan itu menoleh ke tukang perahu.
“Oh, itu juga tidak.”
“Aduh-aduh…..!” Sesalnya seraya menggeleng-gelengkan kepala.
Mendadak awan gelap, angin bertiup kencang dan terjadi badai. Laut yang tadinya tenang menjadi bergelombang, perahu yang ditumpangi mereka pun terhuyung-hayang. Cendekiawan itu pucat ketakutan.
“Bagaimana nih pak ustaz nampak tenang-tenang saja. Siapa yang akan menolong kita? Teriaknya gelisah. Sambil tersenyum ustaz itu bertanya.
“Apakah anda pernah mempelajari akan adanya Tuhan?”
“Tidak.”
“Atau Anda pernah belajar berenang?” susul si tukang perahu
“Tidak” jawab cendikiawan itu gemetaran.
“Sayang sekali, Anda tidak kenal Tuhan dan juga tidak bisa berenang berarti anda akan kehilangan seluruh kehidupan Anda.”


Sumber dari :

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Lain_laiN

Related Posts with Thumbnails